Nabi Muhammad saw. diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia. Sebaik-baik orang beriman adalah yang baik
akhlaknya. Demikian juga halnya martabat manusia jatuh karena akhlaknya. Maka
setiap muslim wajib berakhlak mulia dan wajib pula menjauhi akhlak tercela.
Karena akhlak tercela dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
A. Zuhud
1. Pengertian Zuhud
Zuhud berasal dari bahasa Arab zuhud
yang berarti tidak ingin pada sesuatu dengan meninggalkannya. Berdasarkan
istilah tasawuf, zuhud berarti berpaling dan meninggalkan sesuatu yang
disayangi yang bersifat materi dan kemewahan duniawi dengan mengharapkan suatu
wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagiaan akhirat.
Menurut Al-Gazali, zuhud dapat
dibedakan dalam tiga bagian.
a. Meninggalkan sesuatu karena
menginginkan sesuatu yang lebih baik.
b. Meninggalkan keduniaan karena mengharap
sesuatu yang bersifat keakhiratan.
c. Meninggalkan segala
sesuatu selain Allah swt karena mencintai-Nya.
Berdasarkan pengertian di atas, pokok
persoalannya terletak pada pandangan bahwa harta benda adalah sesuatu yang
harus dihindari karena dianggap dapat memalingkan hati dari mengingat Allah
swt.
Firman Allah swt.
...قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا
قَلِيلٌ وَالآخِرَةُ خَيْرٌ لِمَنِ اتَّقَى ...
Artinya: Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini
hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa
(mendapat pahala turut berperang) ...” (Q.S. An-Nis-a’/4: 77).
Ayat di atas menjelaskan bahwa hakikat
zuhud sebenarnya adalah menolak sesuatu dan mengharapkan yang lain. Dalam hal
ini orang yang meninggalkan kelebihan dunia dan lebih mengharapkan akhirat.
Adapun derajat zuhud yang tertinggi adalah apabila seseorang yang zahid tidak lagi
menginginkan sesuau selain kepada Allah swt.
Tentu kita akan bertanya-tanya, dapatkah
manusia memisahkan diri sama sekali dari harta dan segala bentuk kesenangan
duniawi ? Bagaimana para sahabat Nabi Muhammad saw. seperti Abu Bakar
as-Shiddiq, Usman bin Affan, dan Abdurrhman bin Auf kaya? Dengan demikian,
berarti zuhud bukan berarti semata-mata tidak mau memiliki harta benda dan
tidak suka mengenyam nikmat duniawi, tetapi zuhud sebenarnya adalah kondisi mental
yang tidak mau terpengaruh oleh harta dan kesenangan duniawi dalam mengabdikan
diri kepada Allah swt. Jadi, betapun kayanya Nabi Sulaiman a.s. atau Usman bin
Affan, mereka tetap sebagai orang zuhud dan hidup dalam keadaan zuhud. Mereka tidak
terpengaruh oleh kekayaan itu dalam mengabdikan diri kepada Allah swt.
Pengertian zuhud
seperti itu sesuai dengan firman Allah swt:
لِكَيْلا
تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لا يُحِبُّ
كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya : (Kami jelaskan yang demikian itu)
supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya
kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah
tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri. (Q.S. Al-Hadid/57:
23)
Oleh sebab itu, harta benda tidak
dilarang untuk dimiliki, tetapi harta tersebut tidak boleh memengaruhi
seseorang dalam menghambakan diri kepada Allah swt.
Contoh perilaku zuhud dapt kita lihat
pada kehidupan seseorang yang mempunyai harta cukup bahkan lebih namun tidak
lantas hidup mewah. Apabila ia butuh alat transportasi dan sekiranya cukup
dengan sepeda motor maka ia beli sepeda motor bukan mobil walaun uangnya cukup
atau lebih untuk membeli mobil. Begitu juga dalam kehidupan yang lain seperti
makanan dan pakaian, ia hanya membeli apa yang dibutuhkan dan secukupnya.
Zuhud bukan berarti hidup sengsara dan
kekurangan akan tetapi hidup secukupnya dan tidak berlebihan.
2. Contoh Perilaku
Zuhud
Contoh perilaku zuhud adalah sebagai
berikut.
a. Orang yang berperilaku zuhud senantiasa
mensyukuri setiap nikmat yang diberikan Allah swt. meskipun sedikit.
b. Senantiasa merasa cukup meskipun harta
yang dimiliki sekadar untuk memenuhi kebutuhan primer.
c. Apabila memiliki banyak harta, maka
ia tidak memikirkan harta tersebut kecuali digunakan sebagai penunjang
kesempurnaan beribadah kepada Allah swt.
d. Hidup dengan berpenampilan sederhana,
baik dari segi tempat tinggal, pakaian, ataupun makanan.
e. Lebih mengutamakan cintanya kepada
Allah swt. Dibandingkan perasaan cintanya kepada dunia.
3. Membiasakan Diri Beperilaku Zuhud
Untuk dapat berperilaku zuhud bukanlah
hal yang mudah. Karena sebagai manusia kita tidak dapat lepas dari harta dan
benda. Oleh karena itu, mulai dari sekarang kita harus membiasakan diri
berperilaku zuhud.
B.
Tawakal
Dalam kehidupannya di dunia, manusia
memiliki dua kewajiban yang saling berhubungan, yaitu beramal dan berusaha.
Manusia diwajibkan untuk beramal sebaik-baiknya
untuk kehidupan di akhirat dan berusaha semaksimal mungkin dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya di dunia.
1.
Pengertian Tawakal
Tawakal adalah sikap berserah diri
kepada Allah swt. Setelah melakukan usaha secara maksimal. Perwujudannya adalah
sikap menerima dengan ikhlas atas segala yang diberikan Allah swt. dari usaha yang
dilakukan. Kepribadian tawakkal merupakan salah satu akhlak terpuji, karena
dengan tawakkal ini pula menjadi awal yang baik. Jika berhasil, maka ia tidak
merasa sombong dan angkuh karena keberhasilan itu semata-mata karunia dari
Allah swt. Sebaliknya, jika hasilnya tidak memuaskan atau gagal, maka diterimanya
dengan lapang dada dan penuh kesabaran.
Firman Allah swt.
وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya: “ …. Dan bertakwalah kepada Allah, dan
hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal.” (Q.S. Al-Maidah/5:11)
وَعَلَى
اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: “ …. Dan hanya kepada Allah hendaknya
kamu bertawakal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (Q.S. Al-Maidah/5 :
23)
Sikap tawakal menjadi penting dalam
kehidupan sehari-hari, karena akan membuahkan perilaku terpuji. Jika
mendapatkan keberhasilan senantiasa bersyukur dan tidak sombong. Itu karena
menyadari segala sesuatu yang terjadi merupakan kehendak Allah swt. yang
terbaik bagi dirinya. Begitu pula sebaliknya, jika menmgalami kegagalan
senantiasa bersabar dan ikhlas.Ia tidak putus asa dan tidak menyalahkan orang
lain. Ia tidak larut dalam kesedihan serta berusaha meingkatkan usahanya agar
dapat meraih keberhasilan.
Firman Allah swt.
...إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ
مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ....
Artinya: “ ….Sesungguhnya Allah tidak mengubah
keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri.” (Q.S. Ar-Ra’du/13 : 11)
Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa
berusaha adalah kewajiban manusia. Keputusan di tangan Allah swt. Allah swt.
akan memutuskan sebatas yang dikehendaki sesuai dengan usaha yang dilakukan
manusia.
Tawakkal adalah sikap terbaik untuk
menerima apa pun yang dikehendaki Alla swt. Karena yang diberikan Allah swt.
kepada kita senantiasa memliki kebaikan, meskipun sering tidak kita sadari. Bersyukurlah
kalau berhasil, serta sabar serta tawakallah jika mngalami kegagalan.
Berdasarkan tingkatannya, tawakal
dapat dibagi menjadi tingkatan sebagai berikut.
a. Tawakkalul Wakil
Artinya tawakal seseorang yang hatinya
merasa tenteram terhadap pemberian Allah swt. Tawakal seperti itu adalah
tawakalnya orang mukmin biasa di mana seseorang mempercayakan urusannya kepada
Allah swt. karena ia telah yakin bahwa Allah swt. Merasa belas kasihan
kepadanya.
b. Tawakkalut Taslim
Artinya tawakal seseorang yang telah
merasa cukup menyerahkan urusannya hanya kepada Allah swt. karena ia yakin bahwa
Allah swt. telah mengetahui keadaan dirinya. Artinya, seseorang sudah tidak
lagi membutuhakn sesuatu selain hanya kepada Allah swt. Tingkatan tawakal
seperti ini adalah tawakalnya para nabi dan wali.
Contoh sikap tawakal dalam kehidupan
sehari-hari misalnya kita pergi ke super market dengan mengendarai sepeda
motor, maka kita harus memastikan memarkir sepeda motor pada tempat yang aman
dan tidak lupa menguncinya. Setelah itu kita serahkan kepada Allah dengan cara
yakin tidak akan hilang, kalau pun nanti hilang kita harus yakin bahwa Allah
akan menetapkan suatu kebaikan kepada kita.
2. Cara dan Fungsi
Tawakal dalam Kehidupan
Cara bertawakal dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain sebagai berikut:
a. merasa cukup terhadap apa yang
didapat dan dimiliki, dengan tetap meningkatkan usaha agar lebih baik.
b. membiasakan bersyukur kepada Allah
swt. atas pemberian-Nya
c. mengawali pekerjaan dengan niat
ibadah
d. menyadari bahwa setiap manusia
memiliki keterbatasan
e. menyerahkan sepenuhnya kepada
keputusan Allah swt. Setelah melakukan usaha.
Adapun fungsi tawakkal
antara lain:
a. dapat mengurangi tekanan jiwa.
b. terhindari dari rasa kecewa dan
stres berat.
c. menjadi ringan dalam
menjalani tugas-tugas hidup.
Dikutip dari Pendidikan Agama Islam 2 untuk kelas VIII SMP Kementerian Pendidikan Nasional
Dikutip dari Pendidikan Agama Islam 2 untuk kelas VIII SMP Kementerian Pendidikan Nasional
0 comments:
Post a Comment