Sesungguhnya amal perbuatan manusia
yang pertama kali dihisab adalah salat.
Allah akan melihat apakah salat seorang
hamba itu sempurna atau tidak. Jika seorang hamba salatnya tidak sempurna maka
Allah akan melihat apakah ia mengerjakan salat sunah atau tidak. Jadi, salat
sunah dapat digunakan sebagai penyempurna salat fardu.
A. Pengertian Salat
Sunah Rawatib
Kata rawatib berasal dari bahasa Arab,
yaitu bentuk jamak dari lafal “Ratib” yang artinya “gaji, tambahan, atau salat
sunah”.
Menurut istilah, salat sunah rawatib
artinya salat sunah yang dikerjakan sebelum atau sesudah salat fardu atau salat
sunah yang mengiringi salat fardu.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud disebutkan bahwa salat-salat sunah disyariatkan, agar menjadi
penyempurna bagi kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi ketika melaksanakan
salatsalat fardu.
Salat sunah rawatib dibedakan menjadi
dua macam, yaitu salat sunah mu’akkad (ditekankan) dan salat sunah gairu mu’akkad
(tidak ditekankan).
Macam salat sunah mu’akkad (yang
ditekankan) adalah sebagai berikut.
1. Salat sunah sebelum salat Subuh.
2. Salat sunah sebelum salat Zuhur.
3. Salat sunah sesudah salat Zuhur dan
sesudah salat Jum’at.
4. Salat sunah sesudah salat Magrib.
5. Salat sunah sesudah salat Isya.
Adapun salat sunah yang gairu mu’akkad
(tidak ditekankan) adalah sebagai berikut.
1. Salat sunah sebelum dan sesudah
salat Zuhur.
2. Salat sunah sebelum salat Asar.
3. Salat sunah sebelum
salat Magrib.
B. Waktu dan Bilangan
Rakaat Salat Sunah Rawatib
Salat sunah rawatib dilaksanakan beriringan
dengan salat wajib. Waktu untuk mengerjakan salat sunah rawatib jika telah
masuk waktu salat fardu. Salat sunah rawatib jika dilihat dari waktu
mengerjakannya dibagi menjadi dua, yaitu salat sunah qabliyah dan salat sunah
ba’diyah.
Salat sunah qabliyah adalah salat sunah
yang dikerjakan sebelum salat fardu, sedangkan salat sunah ba’diyah adalah
salat sunah yang dikerjakan sesudah salat fardu.
Adapun hukum salat sunah rawatib ada
dua macam, yaitu salat sunah rawatib mu’akkad dan salat sunah rawatib gairu mu’akkad.
Salat sunah rawatib mu’akkad dan bilangan
rakaatnya adalah sebagai berikut.
1. Dua rakaat sebelum salat Subuh
Rasulullah saw
bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ رضىالله عنها
عَنِالنَّبِيِّ صلىالله عليه وسلم قَالَ : رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا
وَمَا فِيْهَا (رواه المسلم)
Artinya:
Dari Aisyah bahwasannya Nabi Muhammad
saw. telah bersabda: “Dua rakaat fajar (salat sunah yang dikerjakan sebelum
salat Subuh) itu lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (H.R. Muslim :1193)
2. Dua rakaat sebelum salat Zuhur.
3. Dua rakaat sesudah salat Zuhur.
4. Dua rakaat sesudah salat Magrib.
5. Dua rakaat sesudah
salat Isya.
Dengan demikian jumlah rakaat salat
sunah rawatib yang mu’akkad ada 10 rakaat. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.
berikut.
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ
حَفِظْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ (رواه
البخارى)
Artinya:
Dari Abdullah bin Umar ia berkata: “Saya
ingat dari Rasulullah saw., dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat sesudah zuhur,
dua rakaat sesudah magrib, dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum
subuh”. (H.R. Bukhari:1109)
Salat sunah rawatib gairu mu’akkad dan
bilangan rakaatnya adalah sebagai berikut.
1. Dua rakaat sebelum dan dua rakaat
sesudah salat Zuhur.
2. Empat rakaat sebelum salat Asar.
Sebagaimana sabda
Rasulullah saw.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ : عَنِ
النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قًبْلَ
الْعَصْرِ اَرْبَعًا (رواه الترمذى)
Artinya :
Dari Ibnu Umar, dari Nabi Muhammad
saw. beliau bersabda: “Allah memberi rahmat akan manusia yang salat empat
rakaat sebelum salat Asar”. (H.R. Tirmizi: 395)
3. Dua rakaat sebelum salat Magrib.
Dengan demikian jumlah rakaat salat
sunah rawatib qabliyah untuk salat Zuhur adalah empat rakaat, yaitu dua rakaat
mu’akkad dan dua rakaat gairu mu’akkad dan jumlah rakaat salat sunah rawatib ba’diyahnya
empat rakaat, yaitu dua rakaat mu’akkad dan dua rakaat gairu mu’akkad.
C. Cara Melaksanakan
Salat Sunah Rawatib
Cara mengerjakan salat sunah rawatib
sama seperti mengerjakan salat fardu, baik syarat, rukun, sunah maupun hal-hal
yang membatalkan. Adapun yang membedakan antara salat fardu dan salat sunah
rawatib adalah niatnya.
Semua surah boleh dibaca dalam salat
sunah rawatib, tetapi nabi menganjurkan setelah selesai membaca surah
al-Fatihah sebaiknya membaca surah al-Kafirun pada rakaat pertama, dan membaca
surah al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Salat sunah rawatib, waktunya
beriringan dengan salat fardu maka salat sunah rawatib harus dikerjakan dalam
waktu salat fardu yang diiringinya.
Contoh lafal niat salat rawatib baik
qabliyah maupun ba’diyah adalah sebagai berikut.
1. Niat Salat Sunah
Dua Rakaat Sebelum Salat Zuhur
اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ
لِلّٰهِ تَعَالٰى
Artinya:
“Aku niat salat sunah sebelum zuhur
dua rakaat karena Allah ta’ala.”
2. Niat Salat Sunah
Dua Rakaat Sesudah Salat Zuhur
اُصَلِّى
سُنَّةً بَعْدِيَةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالٰى
Artinya:
“Aku niat salat sunah sesudah zuhur
dua rakaat karena Allah ta’ala.”
3. Niat Salat Sunah
Dua Rakaat Sebelum Salat Subuh
اُصَلِّى سُنَّةًقَبْلِيَةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ
لِلّٰهِ تَعَالٰى
Artinya:
“Aku niat salat sunah sebelum subuh
dua rakaat karena Allah ta’ala.”
D. Keutamaan Salat
Sunah Rawatib
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud disebutkan bahwa, salat-salat sunah disyariatkan untuk menjadi
penyempurna bagi kekurangan-kekurangan yang mungkin terjadi ketika mengerjakan
salat-salat fardu.
Jika kita sering melakukan salat sunah
secara rutin baik qabliyah maupun ba’diyah, kita akan mendapat banyak keutamaan
dan fadilah dari Allah.
Adapun keutamaan salat
sunah rawatib, antara lain sebagai berikut.
1. Sebagai penyempurna salat fardu.
2. Memperbanyak ibadah baik yang wajib
maupun yang sunah.
3. Doa kita akan dikabulkan oleh Allah
swt.
4. Menambah ketakwaan, keimanan, serta
kekhusyukkan dalam beribadah.
5. Semua amal kebaikannya diterima
Allah swt.
6. Dijauhkan dari siksa api neraka.
7. Dilapangkan rezekinya.
8. Dapat menghindarkan
diri dari sifat malas.
Dikutip dari Pendidikan Agama Islam 2 untuk kelas VIII SMP Kementerian Pendidikan Nasional
Dikutip dari Pendidikan Agama Islam 2 untuk kelas VIII SMP Kementerian Pendidikan Nasional
0 comments:
Post a Comment