Dalam ajaran Islam, ada beberapa macam
sujud yang dianjurkan untuk dilakukan oleh umat Islam. Sujud yang dimaksud,
antara lain sujud syukur dan sujud tilawah. Kedua sujud tersebut dilakukan di
luar salat. Tahukah kamu, apa yang dimaksud sujud syukur, sujud sahwi, dan
sujud tilawah? Untuk mengetahui kedua sujud tersebut, ikuti pembahasannya
berikut.
A. Sujud Syukur
Sujud syukur adalah sujud yang dilakukan
seseorang sebagai tanda terima kasih atau syukur kepada Allah swt. atas
kenikmatan dan rahmat yang telah diberikan. Misalnya, sujud syukur karena
mendapat nilai bagus, naik kelas, lulus ujian, mendapat rezeki yang melimpah,
dan terhindar dari kecelakaan yang hampir menimpanya. Sujud syukur menurut Imam
Syafi’i hukumnya sunah. Sujud ini dilakukan di luar salat dan tidak boleh
dilakukan
di dalam salat. Sujud syukur tidak
terikat oleh waktu. Artinya, sujud syukur dapat dilakukan kapan saja atau di
mana saja.
Berkaitan dengan sujud
syukur, Rasulullah bersabda sebagai berikut.
عَن اَبِيْ بَكْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ صلى
الله عليه وسلم كَانَ اِذَا اَتَاهُ اَمْرٌ يَسُرُّهُ اَوْبُشِّرَبِهِ خَرَّسَا
جِدًا شُكْرًالَلّٰهِ تَبَارَكَ تَعَالٰى (رواه ابن ماجه)
Artinya:
Dari Abu Bakrah bahwasanya Nabi saw.
apabila datangkepadanya suatu perkara yang menyenangkan atau mendapatkan
kegembiraan, beliau tunduk bersujud syukur kepada Allah swt. (H.R. Ibnu
Majah:1384)
Adapun cara melakukan sujud syukur itu
seyogianya suci dari hadas dan najis, berdiri menghadap kiblat, niat sujud
syukur bersamaan takbiratulihram, lalu sujud satu kali kemudian duduk, dan
diakhiri salam. Namun, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa sujud syukur
itu boleh dilakukan tidak bersuci dahulu dengan pertimbangan, seperti selepas
dari bahaya maut, kemudian langsung sujud syukur.
Tidak ada tuntunan yang pasti bacaan
dalam sujud syukur ini. Oleh karena itu, boleh membaca doa apa saja dan
menggunakan bahasa apa saja.
Berikut ini salah satu contoh doa
sujud yang terdapat dalam Al-Qur’an.
رَبِّ
أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ
وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ
إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (١٥)
Artinya:
Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar
aku dapat mensyukuri nikmat -Mu yang telah Engkau limpahkan
kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat
berbuat kebajikan yang Engkau ridai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat
kepada Engkau dan sungguh aku termasuk orang-orang yang
berserah diri (Q.S. al-A.hq–af/46: 15).
B. Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang
dilakukan sesudah tasyahud akhir sebelum salam sebanyak dua kali.
Sebab-sebab sujud sahwi adalah sebagai
berikut.
1. Ketinggalan tasyahud awal.
2. Kelebihan rakaat atau rukuk atau
sujudnya sebab lupa.
3. Karena ragu jumlah rakaat yang
telah dilakukan.
Cara melakukan sujud sahwi misalnya
kita sedang salat magrib, pada rakaat ketiga kita mengetahui bahwa kita belum
duduk tasyahud awal karena lupa maka setelah duduk tasyahud akhir sebelum salam
kita harus sujud dua kali. Begitu juga apabila kita mengetahui bahwa dalam
salat ada kelebihan rakaat, rukuk, atau sujud serta kita ragu akan jumlah
rakaat yang kita lakukan maka kita harus sujud sahwi.
Adapun hukum sujud sahwi adalah sunah
muakkad.
Bacaan sujud sahwi
سُبْحَانَ مَنْ لَايَنَامُ وَلَايَسْهُوْ
Artinya: “Mahasuci Allah yang tidak tidur dan
tidak pernah lupa”
Dalil tentang sujud sahwi yang
artinya: Dari Ibnu Mas’ud: Sesungguhnya Nabi saw telah sembahyang zuhur lima rakaat,
maka ditanya orang kepada beliau: Adakah beliau sengaja melebihkan sembanyangnya
beliau: jawab beliau tidak. Mereka yang melihat beliau sembahyang berkata:
Engkau telah sembahyang lima rakaat. Mendengar keterangan mereka yang demikian maka
beliau terus sujud dua kali” (H.R. Bukhari.
C. Sujud Tilawah
Tilawah artinya bacaan. Sujud tilawah
adalah sujud yang dilakukan saat seorang muslim mendengar bacaan atau membaca
ayat-ayat sajdah dari Al-Qur’an. Dalam sebuah hadis, diriwayatkan sebagai
berikut.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضى الله عنه اَنَّ
النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقْرَأُ عَلَيْنَا الْقُرْأنَ فَإِذَا مَرَّ
بِالسَّجْدَةِ كَبَرَ وَسَجَّدَ وَسَجَدْنَا مَعَهُ (رواه الترمذى)
Artinya: “....Dari Ibnu Umar ra. sesungguhnya
Nabi saw pernah membaca Al-Qur’an di depan kami, maka apabila beliau telah
melewati (membaca) ayat sajdah, beliau takbir dan sujud, kemudian kami pun
sujud bersama beliau (H.R. Tirmizi)
Berdasarkan hadis tersebut, para ulama
berkesimpulan bahwa kedudukan hukum pelaksanaan sujud tilawah adalah sunah,
baik yang dilakukan di dalam salat maupun di luar salat.
Cara melakukan sujud tilawah dalam
salat adalah langsung bersujud saat orang yang
sedang salat membaca ayat sajdah dari salah satu surah dalam
Al-Qur’an. Sujud tilawah cukup dilakukan satu kali sambil membaca tasbih
selayaknya sujud biasa dan ditambah bacaan khusus sujud tilawah.
Hal itu sebagaimana diriwayatkan dari
Aisyah yang berbunyi sebagai berikut.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلٰى اَللّٰهُمَّ
اكْتُبْ لِى بِهَا أَجْرًا وَضَعْ عَنِّى بِهَا وِزْرًا وَاجْعَلْهَالِيْ عِنْدَكَ
ذَخْرًا وَتَقَبَّلَهَا مِنِّيْ كَمَا قَبَّلْتَهَا مِنْ عَبْدِكَ دَاوُدَ (رواه
الترمذى)
Artinya:
Maha suci Tuhanku Yang Maha Tinggi. Ya
Allah, catatlah bagiku pahala, dan lepaskan dariku dosa.
Dan jadikanlah bacaan ayat ini sebagai tabungan amal bagiku,
dan terimalah bacaan tersebut dariku, sebagaimana Engkau
menerima bacaan hamba-Mu Daud” (H.R. Tirmizi:528)
Setelah melakukan sujud tilawah dengan
bacaan tersebut, orang yang salat itu kembali berdiri
meneruskan bacaannya dan meneruskan salatnya sampai selesai.
Adapun cara melakukan sujud tilawah yang dilakukan di luar salat, yakni dimulai dengan
takbiratul ihram, kemudian sujud, duduk setelah sujud, dan
diakhiri dengan salam.
Bacaan sujud tilawah di luar salat sama
dengan sujud tilawah dalam salat. Perbedaannya
adalah bagi yang berada di luar kegiatan salat, sujud tilawah
harus dimulai dengan takbiratulihram, untuk membedakan antara perbuatan
ibadah mahdah dengan kegiatan lainnya di luar peribadatan. Sujud tilawah
diakhiri dengan salam, untuk menandakan berakhirnya peribadatan tersebut
sehingga dapat meneruskan kembali pekerjaan di luar sujudnya itu.
Berikut ini contoh
bacaan sajdah yang terdapat dalam Al-Qur’an.
1. Surah al-A’r-af : 206, juz 9
2. Surah ar-R’ad : 15, juz 13
3. Surah an-Na.hl, 50, juz 14
4. Surah al-Isr-a’ : 109, juz 15
5. Surah Maryam : 58, juz 16
6. Surah al-.Hajj : 18, juz 17
7. Surah al- H. ajj : 77, juz 17
8. Surah al-Furq-an : 60, juz 19
9. Surah as-Sajdah, 15, juz 21
10. Surah Fu.s.silat :
38, juz 24
0 comments:
Post a Comment